Cerita Dewasa – Aku Menjadi Pemuas Nafsu Tante

Cerita Dewasa – Aku Menjadi Pemuas Nafsu Tante , Namaku Ahmad, wajahku lumayan ganteng, tubuh tinggi dan Berisi. Aku ingin sekali menikmati tubuh perempuan2 makanya aku ingin menjadi gigolo. Pada waktu itu ditempat aku bekerja sebagai Fotografer Model ada 1 wanita yang mengodaku untuk membujuku memuaskan nafsu birahinya.
Seorang Wanita sepertinya berumur 30-tahunan tetapi Bodynya dan wajahnya aduhay sekali, Masih munlus dan kencang

Setelah Foto Shot dan Modelling kami pun ngobrol diruangan Foto berdua saja

“Namanya siapa Mas..?” katanya.

“Ahmad, Mbak..” kataku sambil melihat wajahnya yang ayu.

“Tinggalnya dimana?” katanya lagi.

“Iyah didekat sini juga kok mbak”

“Aku lihat2 Mas gagah yah, Tubuhnya kekar, Wajahnya tampan. Pasti kuat banget nih” katanya tersenyum
Aku pandangi dari atas sampai bawah tubuh Mbak Shinta Molek banget, memakai baju ketat, sehingga susu yang besar terlihat seperti menyembul, dan di bagian bawah mereka hanya memakai rok mini sekitar 10 cm dari ‘anu’-nya.

“Mas Ahmad? Kayaknya besar tuh. Bukaa dong aku pengen lihat” katanya.

“Aduh apaan mbak? Kok malah nyuruh buka sih? Lagian masaan disini ntar kalau ketahuan gimana” kataku merengut.

“Sudah tidak apa2, Lagian kan Cuman kita berdua sih mas…” katanya sambil jongkok memperlihatkan isi dalam roknya akhirnya kontolku pun menegang

Gundukan batang kejantananku di balik celana dalamku terpampang dengan jelas di depan Shinta.

“Aw,Ternyata bener besar yah. Pasti ngilu banget kalau sampe masuk” katanya sambil mengelus pantatnya

“Nggak dong, Sakitnya bentar doang seterusnya pasti enak” kataku sambil mengelus kontolku

“Ihh Mas bisa aja yah buat cewek horny, Emang yakin tahan lama?” katanya sambil melepas kancing bajunya satu per satu

“Yakin dong, kalau nggak percaya dicoba saja”

“Yaela jangan buru2 mas,” Selesai dia membuka bajunya dan melepas branya akhirnya toketnya yang besar tergantung bebas

Dia memeluk tubuhku, menciumiku dan meraba-raba tubuhku. Lalu dia melepas rok mininya, dan… ohhh.., terpampanglah bentuk kemaluannya yang gundul dan montok itu. Setelah itu dia mendekatiku sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya yang bulat. Aku jadi semakin teransang, Dia menggoyangkan tubuhnya sambil menempelkan kemaluannya ke gundukan batang kejantananku. Ohhh.., batang kejantananku bertambah keras saja mendapatkan perlakuan seperti itu.

“Mas? Aku isap yah? kayaknya enak banget ini” katanya sambil dipelorotkannya celana dalamku.

dia terus dengan lembutnya mempermainkan kemaluanku. Lalu aku disuruh tidur telentang. Sementara aku tidur di lantai yang dingin, Mbak itu dengan agresifnya terus mengulum batang kemaluanku.Sementara itu Mbak Shinta langsung saja mengangkangkan kakinya di atas wajahku. Kemaluannya yang dikelilingi bulu lebat itu ditempelkannya di wajahku, lalu digeser-geserkan dengan irama lembut.

Lalu.., “Jilat dongg Mass, Shinta pengen banget orgasme” katanya memelas.

Akhirnya kudekatkan juga kepalaku ke lembah kemaluannya. Tercium bau khas vagina, dan kujulurkan lidahku menjilati kemaluannya yang sudah basah itu. Dia mengerang dan menggelinjang kecil menahan nikmat. Kulihat dia meremas sendiri buah dadanya dan memuntir-muntir sendiri puting susunya.

“Oh… yesss…, jilat terus Mas.., ohhh.. yess..!” katanya sambil tangannya diangkat sebelah, sempat terlihat olehku bulu ketiaknya yang lebat sekali.
Mbak ini sungguh maniak sekali.

Beberapa saat kemudian dia meronta dengan kuat, “Aaahh… ohh.. yesss… aargghh..,” lalu dia menjepit kepalaku dengan pahanya, lalu menekan tubuhnya ke bawah agar kepalaku menempel lebih kuat lagi ke vaginanya. Aku jadi susah bernafas dibuatnya. Dia tambah mengerang, sementara Mbak yang satunya masih terus mengulum batang jenatananku yang tambah mengeras.

“Lagi Mas… arghh.. sshhh.. yah.. yah.. lagi.. oohh..” makin menggila lagi dia ketika aku mencoba mengulum klitorisnya dan memainkannya dengan lidahku di dalam mulut.

Aku memasukkan lidahku sedalam-dalamnya ke dalam lubang kemaluannya. Bau cairan kewanitaan semakin keras tercium. Vaginanya benar-benar sudah basah. Tiba-tiba dia menjambak rambutku dengan kuat, dan menggerakkan badannya naik turun dengan cepat dan kasar. Lalu dia menegang, dan tenang. Saat itu juga aku merasakan cairan hangat semakin banyak mengalir keluar dari liang kewanitaannya. Kujilati semuanya.

“Ooohh.. Kamu hebat banget buat aku puas muncrat, Ohh gilaa bener” dia terbujur lemas di sampingku.Aku hanya tersenyum, lalu tangannya meraih kontolku dan mengulumnya dengan keadaan lemas

Dan, “Bless…” dimasukkannya batangku pada lubangnya yang hangat dan sudah basah sekali.Dia pun mulai menggoyangkan tubuhnya perlahan-lahan. Pertama dengan gerakan naik turun, lalu disusul dengan gerakan memutar. Wah.., Mbak ini rupanya sudah profesional sekali. Lubangnya kurasakan masih sangat sempit, makanya dia juga hanya berani gerak perlahan-lahan tetapi teratur.

Dengan posisinya itu, Mbak itu terlihat sangat cantik dan seksi, buah dadanya tergantung sangat menantang. Aku dengan posisi setengah duduk berusaha untuk menghisap susunya. Dia mengerang dan gerakannya bertambah cepat, jariku berusaha mencari lubang pantatnya yang saat ini menganga karena posisinya yang sedang berjongkok di atas batang kejantananku. Dengan mudah aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang pantatnya. Cairan dari vaginanya dan penisku membasahi lubang pantatnya, dan terasa sangat licin dan lengket. Aku mempermainkan jariku mengikuti irama turun naik badannya, dia terlihat menikmati sambil melempar kepalanya ke belakang.Dia kemudian mengerang, “Ooocchhh… aachhh… yesss..!”

Aku mencoba memasukkan jari kedua ke dalam lubang pantatnya, dan berhasil dengan mudah, lubangnya basah dan licin sekali. Dengan dua jari memasuki lubang pantatnya, dan batang kejantananku di vaginanya, dia setengah berteriak bilang cerita dewasa,

Mas Son.., aku mau keluar.., ohhh… yesss..!”Dia berhenti naik turun dan menekan vaginanya keras-keras ke pangkal batangku, dan tidak lama terasa lubang kemaluannya berdenyut dengan keras. Dia mengerang dengan keras sambil memelukku dengan kuat. Dengan pijitan vaginanya, aku tidak dapat menahan diri dan bilang ke dia kalau aku juga akan keluar.

“Ayoo mass, Muncratin diddalamm memek Shinta entot”
Semprotan spermaku terasa sangat kuat dan banyak sekali. Bersamaan dengan semprotan itu, dia bilang,

“Aku keluar lagi Mas Son.., oocchh.. it so gooddd…”

Pantatnya ditekan keras-keras ke bawah, seakan-akan batang kejantananku kurang dalam memasuki liangnya. Kedua jariku kutekan dalam-dalam ke lubang pantatnya sambil digoyang-goyangkan di dalamnya. Terasa batang kemaluanku di dalam dibatasi oleh dinding pantat dan vaginanya. Dengan tetap memeluk tubuhku, dia merebahkan diri ke lantai yang dingin itu.

Melihat aku sudah selesai dengan temannya yang sudah tertidur itu, Mbak yang satunya mulai beraksi. Setelah selesai membersihkan batang kejantananku, Mbak yang tadi tertidur langsung menjilat batang kemaluanku lagi. Dengan tetap bersemangat, batang penisku dihisap dan dimasukkan ke dalam mulutnya.Dengan cepat batang kejantanku menjadi keras lagi, dan dia berkata,
“Mas Son, please fuck me from behind.”

Dia terus membelakangiku, dan pantat serta vaginanya terlihat merekah dan basah. Sebelum aku memasukkan batang kemaluanku, kujilat dulu vaginanya dan lubang pantatnya.

“Boleh juga nih cewek..” kupikir.Cairan dari vaginanya mulai membasahi bibir kemaluannya, ditambah dengan ludahku. Dari ujung penisku terlihat cairan menetes dari lubangnya. Kuarahkan penisku ke lubang vaginanya, dan menekan ke dalam dengan perlahan sambil merasakan gesekan daging kami berdua. Suara becek terdengar dari penisku dan vaginanya, dan cukup lama aku memompanya dengan posisi ini. Dia kemudian berdiri dan bersandar ke dinding sambil membuka pahanya lebar-lebar. Satu dari kakinya diangkat ke atas, dari bawah vaginanya terlihat sangat merah dan basah.

“Ayo Mas.., masukkan kontolnya… please now.” katanya sudah tidak sabaran.
Aku dengan senang hati berdiri dan memasukkan penisku ke vaginanya. Dengan posisi ini aku bergerak mememasuk-keluarkan penisku.
Sambil memeluk tubuhku dan berciuman, dia bilang,

“Mas Son aku mau keluar, kita sama-sama Mas… ohhh… yesss..!”
Vaginanya diperkecil dan memijat penisku, dan dengan bersamaan kami mencapai puncak kenikmatan itu. Aku masih dapat juga keluar, walaupun tadi sudah keluar banyak sekali. Dan yang kali ini sama enaknya.

Tinggalkan Balasan